Selasa, 20 Januari 2015

ETIKA DALAM PENELITIAN INTERNET dan UPAYA MENGURANGI TINDAKAN PLAGIAT

ETIKA DALAM PENELITIAN INTERNET


Di dalam dunia maya pun ada etika. Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ethikos" yang berarti "timbul dari kebiasaan". Etika adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.

Etika penelitian dengan bantuan internet berkaitan dengan “benar” atau “salah” dalam melakukan penelitian. Seorang peneliti dalam hal ini perlu memperhitungkan apakah penelitiannya layak atau tak layak untuk dilakukan.

Secara garis besar penelitian percobaan (eksperimen) terbagi menjadi penelitian laboratorium (laboratory experiment) dan penelitian lapangan (field experiment). Masing-masing penelitian tersebut memliki kelebihan dan kelemahan tersendiri.

1. Penelitian laboratium
Penelitian laboratorium merupakan penelitian yang dilakukan dalam ruangan tertutup, dimana kelompok eksperimen dijauhkan dari variable pengganggu sebab dapat memengaruhi hasil dari pengujian hubungan sebab akibat.

Kelebihan penelitian ini adalah hasil dari penelitian ini lebih dapat di pertanggungjawab kan keabsahannya karena hanya memfokuskan pada pengujian hubungan sebab dan akibat.

Kelemahan penelitian laboratorium adalah penelitian ini belum tentu dapat diberlakukan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Penelitian lapangan
Penelitian lapangan merupakan penelitian yang dilakukan dalam ruangan terbuka, dimana kelompok eksperimen masih dapat berhubungan dengan faktor-faktor luar.

Kelebihan penelitian lapangan adalah hasil penelitian ini dapat diberlakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Kelemahan penelitian lapangan adalah tingkat kepastian hubungan sebab akibat tidak sebesar pada penelitian laboratorium karena sulitnya untuk mengontrol variabel-variabel pengganggu.

Dalam melakukan sebuah penelitian percobaan, terdapat etika dan aturan-aturan yang harus diperhatikan oleh sang peneliti karena menyangkut kebebasan dan hak asasi subjek penelitian. Berikut adalah etika penelitian percobaan:
• Kebebasan bagi public untuk mengakses hasil penelitian.
• Menjaga kerahasiaan (privacy) subjek penelitian.
• Mengirimkan hasil penelitian kepada subjek.
• Memberikan hal subjek dan meminta persetujuan terlebih dahulu.
• Memberitahukan secara jujur dan jelas kepada subjek tentang prosedur penelitian yang telah dilakukan.


UPAYA MENGURANGI TINDAKAN PLAGIAT
Indonesia, negara yang memiliki
berjuta-juta rakyat dengan jutaan perbedaan dan kebudayaan pula. Segala
perbedaan dan kebudayaan tersebut menjadikan negara kita ini kaya akan
nilai-nilai budaya, tradisi, adat, dan kebiasaan yang berbeda di masing-masing
tempat. Sebagai negara yang multikultural, banyak sekali problematika yang ada
dihadapi bangsa ini, mulai dari korupsi, tawuran, sampai kasus pembajakan atau
yang sering kita sebut dengan plagiat.
Plagiatisme atau tindakan menjiplak
karya orang lain seakan telah menjadi budaya di masyarakat Indonesia. Baik itu
di kalangan akademik maupun di kalangan non-akademik, kegiatan ini tumbuh
dengan subur. Kita dapat melihat, khususnya pada kalangan akademik. Mulai dari
pelajar SMP, SMA, sampai mahasiswa, kegiatan ini seakan menjadi jalur
alternatif bagi mereka untuk menyelesaikan sebuah tugas dengan cepat.

Pada dasarnya banyak cara yang dapat
dilakukan dalam pencegahan atau penanggulangan tindak plagiat ini. Berikut ini
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kegiatan plagiat yang marak
terjadi di masyarakat, khususnya pada kalangan akademisi:
1. Penegakkan
hukum mengenai kegiatan plagiat
Seharusnya pihak yang berwenang (pemerintah atau aparat penegak
hukum) bersama masyarakat dapat bekerja sama dalam perlindungan Hak Cipta atas
karya seseorang agar tidak dijiplak atau dibajak oleh orang lain. Selain
pemberian jaminan undang-undang serta pengawasan dari pihak yang berwenang
mengenai tindakan plagiat, kontrol social dari masyarakat juga menjadi cara
untuk mencegah tindak plagiatisme.
2. Memperketat koreksi
Khususnya pada kalangan akademisi, memperketat koreksi atau
penilaian terhadap suatu tugas, menjadi salah satu cara untuk meminimalisasi
tindakan plagiat. Pihak yang berwenang dalam proses penilaian atau
pengkoreksian dituntut untuk lebih peka terhadap suatu hasil karya.
3. Melatih kemandirian
Pelatihan kemandirian, membuat seseorang tidak mudah mengandalkan
segala sesuatu kepada orang lain. Demikian pula hubungannya dengan tindakan
plagiat ini, apabila seseorang telah terlatih untuk mandiri maka tidak akan
mudah baginya untuk menjiplak atau meniru karya milik orang lain.
4. Menumbuhkanrasa tanggung jawab
Tanggung jawab, merupakan hal dasar yang perlu dimiliki seseorang.
Seseorang yang memiliki rasa tanggung jawab tidak akan mudah baginya untuk
menjiplak karya milik orang lain.

daftar pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Etika
http://perpuspapat.files.wordpress.com/2008/02/etikaber-internet.pdf
http://helloaicita.blogspot.com/2014/01/publikasi-online-etika-dalam-penelitian.html
http://monicfebriani.blogspot.com/2013/12/publikasi-online-etika-dalam-penelitian_30.html
http://ovinovi.blogspot.com/2014/06/menghilangkan-budaya-plagiat-di.html