Kamis, 18 Juni 2015

PEKERJAAN DAN WAKTU LUANG dan SELF DIRECTED CHANGES

TUGAS KE 4
NAMA : IRMA DAMAYANTI
KELAS : 2PA13
NPM : 14513492

PEKERJAAN DAN WAKTU LUANG dan SELF DIRECTED CHANGES

I.PEKERJAAN DAN WAKTU LUANG

A.Pekerjaan

1.Kepuasan Keerja

Beberapa tokoh mengemukana definisi Kepuasan kerja diantaranya :

Newstrom : mengemukakan bahwa “job satisfaction is the favorableness or unfavorableness with employes view their work”. Kepuasan kerja berarti perasaan mendukung atau tidak mendukung yang dialami [pegawai] dalam bekerja

Taufik Noor Hidayat : Keadaan emosional yang menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini dampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.

Angga Leo : Kepuasan itu terjadi apabila kebutuhan-kebutuhan individu sudah terpenuhi dan terkait dengan derajat kesukaan dan ketidaksukaan dikaitkan dengan Pegawai; merupakan sikap umum yang dimiliki oleh Pegawai yang erat kaitannya dengan imbalan-imbalan yang mereka yakini akan mereka terima setelah melakukan sebuah pengorbanan. Apabila dilihat dari pendapat Robin tersebut terkandung dua dimensi, pertama, kepuasan yang dirasakan individu yang titik beratnya individu anggota masyarakat, dimensi lain adalah kepuasan yang merupakan sikap umum yang dimiliki oleh pegawai.

2.Teori kepuasan kerja,yakni :

• Teori pertentangan --> menyatakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan terhadap beberapa aspek dari pekerjaan mencerminkan penimbangan dua nilai: 1.Pertentangan yang dipersepsikan antara apa yang diinginkan seorang individu dengan apa yang ia terima. 2.Pentingnya apa yang diinginkan individu.
• Model dari Kepuasan Bidang/Bagian (Facet Satisfaction),menurut model Lawler orang akan puas dengan bidang tertentu dari pekerjaan mereka jika jumlah dari bidang mereka persepsikan harus mereka terima untuk melaksanakan kerja sama dengan jumlah yang mereka persepsikan dari yang secara aktual mereka terima.
• Teori Proses-Bertentangan ,memandang kepuasan kerja dari perspektif yang berbeda secara mendasar daripada pendekatan yang lain.Menekankan bahwa orang ingin mempertahankan suatu keseimbangan emosional.

Menurut Robbins (1998) ketidakpuasan kerjapada karyawan maupun tenaga kerja dapat di ungkapkan dalam 4 cara,yakni :

1. Keluar (exit) --> Ketidakpuasan kerja yang diungkapkan dengan meninggalkan pekerjaan.Termasuk mencari pekerjaan lain.
2. Menyuarakan (voice) --> Ketidakpuasan kerja yang diungkapkan melalui usaha aktif dan konstruktif untuk memperbaiki kondisi,termasuk memberikan saran perbaikan.
3. Mengabaikan (Neglect) --> Ketidakpuasan kerja yang diungkapkan melalui sikap membiarkan keadaan menjadi lebih buruk.Termasuk misalnya sering absen,upaya berkurang,dan kesalahan yang dibuat makin banyak.
4. Kesetiaan (loyalty) --> Ketidakpuasan kerja yang diungkapkan dengan menunggu secara pasif sampai kondisinya menjadi lebih baik.

B.Waktu luang
1.Definisi waktu luang
Menurut Pribadi saya, Waktu luang adalah dimana waktu yang tak terpakai saat kita bekerja,.
Waktu luang secara umum masih diasosiasikan sebagai waktu saat seseorang tidak melakukan sesuatu atau saat orang bermalas - malasan, saat orang melakukan sesuatu seenaknya tanpa tergesa - gesa dan tidak perlu serius. Dewasa ini, orang cenderung menghabiskan waktu luangnya dengan bermain game maupun hobby mereka masing - masing.
2.Pemanfaatan waktu luang
Pengisian waktu luang tidak hanya bermanfaat bagi pelakunya sendiri, tetapi juga berguna untuk mental dan lingkungan sekitar ada pun mafaatnya seperti :
o Kesejahteraan jasmani
o Kesegaran mental dan emosional
o Menjajagi identitas, kesanggupan, maupun mencicipi kegiatan
o Mendukung konsep-diri atau harga-diri
o Sarana belajar dan perkembangan kemampuan
o Memberikan kompensasi dan mendapatkan keseimbangan
o Pengisian waktu luang sebagai tujuan akhir
o Meningkatkan kembali daya kerja sehingga meningkatkan prestasi atau produksi
o Menambah konsumsi sehingga meningkatkan lapangan kerja
o Mengurangi kriminalitas dan kenakalan
o meningkatkan kehidupan bermasyarakat



II.SELF-DIRECTED CHANGES

A. Konsep dan Penerapan Self-directed changes: Mahasiswa mengetahui dan termotivasi untuk melakukan perubahan pribadi dengan melalui tahapan:

1. Meningkatkan kontrol diri
Mendasarkan diri pada kesadaran bahwa pada setiap manusia memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan kondisi yang dimiliki setiap manusia. Itu dapat terjadi sebagai akibat perubahan dalam struktur kognitif yang dihasilkan oleh perubahan struktur kognitif itu sendiri atau perubahan kebutuhan juga adanya motivasi internal serta belajar yang efektif.
2. Menetapkan tujuan
Dimaksudkan untuk menjaga individu agar tetap tertuju pada proses pembelajaran, dalam arti dapat mengetahui dan mampu secara mandiri menetapkan mengenai apa yang ingin dipelajari dalam mencapai kesehatan mental, serta tahu akan kemana tujuan hidupnya, cakap dalam mengambil keputusan dan mampu berpartisipasi di masyarakat dan akan mampu mengarahkan dirinya.
3. Pencatatan perilaku
Menguatkan perilaku ulang kalau individu merasa bisa mengambil manfaat dari perilaku yang pernah dilakukan sebelumnya, kemungkinan lain yang bisa menjadikan seseorang mengulang perilaku sebelumnya karena merasa senang dengan apa yang pernah dilakukan.
4. Menyaring anteseden perilaku
Bisa membagi perilaku sasaran ke dalam perubahan, serta membantu individu agar lebih siap dalam mempelajari perilaku tersebut. Pemahaman akan anteseden perilaku membantu individu agar dapat dengan tepat memilih nilai-nilai dan merencanakan strategi.
5. Menyusun konsekuensi yang efektif
Pemahaman dalam arti sehat mental dapat menentukan perubahan pada individu dalam melakukan mobilitas untuk melakukan segala sesuatu aktifitas –aktifitas yang dilakukan oleh manusia, dalam menanggapi stimulus lingkungan, yang meliputi aktivitas motoris, emosional,dan kognitif dalam mencapai kematangan mental.
6. Menerapkan perencana intervensi
Membawa perubahan, tentunya pada perubahan yang lebih baik. Dalam arti pemahaman nilai-nilai, karakter / watak, dan cara cara berperilaku secara individual. Dalam arti kita harus lebih memahami cara berperilaku pada kegiatan proses pembentukan watak dan pembelajaran secara terencana.
7. Evaluasi
Faktor yang penting untuk mencapai kematangan pribadi, sedangkan salah satu faktor penting untuk mengetahui keefektivan adalah evaluasi baik terhadap proses maupun hasil pembelajaran.

Sumber:
http://anyoo.blogspot.com/2011/05/nilai-pekerjaan.html
http://erlita-dani.blogspot.com/2013/05/tulisan-7.html
http://ipulord.blogspot.com/2012/04/self-directed-changes.html
http://aldrenorman.blogspot.com/2013/05/pekerjaan-dan-waktu-luang.html
http://fajarridha.blogspot.com/2012/04/pekerjaan-dan-waktu-luang.html
http://hanyasebuahkarya.blogspot.com/2012/04/pekerjaan-dan-waktu-luang.html