Kamis, 28 November 2013

BAB 11 MANUSIA DAN HARAPAN

BAB 11 MANUSIA DAN HARAPAN
11.1 Pengertian harapan
11.1 Pengertian harapan
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang.Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud.Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
11.2 Persamaan harapan dan cita-cita
Harapan hampir mirip dengan cita-cita, hanya saja biasanya cita-cita itu adalah sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk. Meskipun demikian, harapan dan cita-cita memiliki kesamaan, yaitu :
1. Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
2. Pada umumnya baik cita-cita maupun harapan adalah menginginkan hal yang lebih baik atau lebih meningkat.
11.3 Menuliskan contoh-contoh harapan :
- Galih seorang Mahasiswa Manajemen Gunadarma. ia Rajin Belajar dengan harapan didalam ujian semester mendapatkan angka yang Baik. Amin
- hadir seorang wiraswasta yang rajin. sejak mulai menggarap usahanya ia mempunyai harapan usahanya menjadi besar dan maju, ia yakin usahanya ia menjadi kenyataan, karena itu ia berusaha bersungguh-sungguh dengan usahanya.
11.2 Penyebab manusia punya harapan
11.2.1 Sebab-sebab manusia punya harapan
Ada 2 hal yang menyebabkan seseorang memiliki harapan, yaitu :
1. Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, sedih, dan bahagia.
Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, dan hidup bersama dengan manusia lain.
Dengan kodrat inilah, manusia memiliki harapan.
2. Dorongan Kebutuhan Hidup
Manusia memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya.
Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
a. Kelangsungan hidup (survival).
b. Keamaanan (safety).
c. Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving and loved).
d. Diakui lingkungan (status).
e. Perwujudan cita-cita (self-actualization).
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan. Karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
11.3 Pengertian doa
11.3.1 Pengertian doa
Doa adalah permohonan kepada Allah yang disertai kerendahan hati untuk mendapatkan suatu kebaikan dan kemaslahatan yang berada di sisi-Nya. Sedangkan sikap khusyu’ dan tadharru’ dalam menghadapkan diri kepada-Nya merupakan hakikat pernyataan seorang hamba yang sedang mengharapkan tercapainya sesuatu yang dimohonkan. Itulah pengertian doa secara syar’i yang sebenanya.
11.3.2 Macam-macam doa
Yang dikatakan do’a memiliki 2 macam. Apa saja itu mari kita lihat artikel dibawah;
1. Do’a ibadah. Yang dimaksud disini adalah pujian kepada Allah SWT dan berzikir kepada-Nya. Jadi semua do’a adalah ibadah karena mencangkup dua hal diatas.

2. Do’a masalah. Sedangkang do’a masalah ini adalah do’a yang dipanjatkan kepada Allah SWT pada saat kita menghadapi suatu masalah. Karena manusia itu tidak ada yang tidak luput dari masalah. Allah berfirman;







Artinya: “Tunjukilah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan-jalan orang yang Engkau beri nikmat.” (QS Al Fatihah [1] : 6-7)

Dalam ayat diatas semuanya terkandung permintaan dan do’a. oleh karena itu, dianjurkan membaca amin pada saat selesai membaca Surah Al Fatihah. Amin, yang mempunyai makna; “Yaa Allah, semoga Engkau kabulkan”. Pada sholat juga membaca Surah Al Fatihah pada rakaat pertama dan kedua, ini juga sudah bisa dikatakan berdo’a. Dan sesungguhnya orang-orang yang membaca amin, ia telah ikut dalam berdo’a dan Surah Al Fatihah itu semua mencangkup do’a, baik do’a ibadah maupun do’a masalah. (Ba’du Fawa’id Surah Al Fatihah, Syaikh Shalih Al Fauzan)
11.3.3 Contoh-contoh doa
1 رَبَنَا اصرٍف عَنَا عَذّابَ جَھَنَمَ إنَ عَذَابَھَا كَانَ غَرَاماً ( 65 ) إنَھَاسَآءَت مُستَقَراً وَمُقَاماً
(. (الفرقان: 65،66
“ Dan orang-orang yang berkata: “ Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahanam dari
kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal.
Sesungguhnya jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat
kediaman”. (QS: Al-Fur’qan: 65-66).

2 ( رَبَنَا ھَب لَنَا مِن أزوَجِنَا وَذُرِياتِنَا قُرَةَ أعیُنٍ واَجعَلنَا لِلمُتَقِینَ إمَاماً (الفرقان: 74
“ Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan
kami sebagai penyenang hati (kami) dan jadikanlah kami imam orang-orang
yang bertakwa“. (QS;Al-Fur’qan:74).

3 رَبَنَا اغفِر لَنَا وَلإخوَنِنَا الّذِينَ سَبَقُونَا بِاللإيمَانِ وَلاَ تَجعَل فِيقُلُوبِنَا غِلاً لِلَذِينَ ءَامَنُوا
(. رَبَنَآ إنَكَ رَؤوفٌ رَحِیمٌ (الحشر: 10
“ Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah
beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah engkau membiarkan
kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; ya Tuhan
kami, sesungguhnya engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang”. ( Al-
Hasyr: 10)

(. 4 رَبِ اغفِر وَارحَم وَأنتَ خَیرُ الرَاحِمینَ (المؤمنون: 118
“ Ya Tuhanku, berilah ampun dan berilah rahmat, dan engkau adalah pemberi
rahmat Yang Paling baik”.( QS;Al-mukminun: 118).

(. 5 رَبَنَآ ءَاتِنَا فِيالدُنّیَا حَسَنَةً وَفيِالأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَارِ ( البقرة: 201
“ Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
peliharalah kami dari siksa neraka”. ( Al-Baqarah: 201).

6 رَبَنَا لاَ تُؤَاخِذنَآ إن نَسِینَآ أَو أخطَأنَا رَبَنَا وَلاَ تَحمِل عَلَیَنآ إصراً كَمَا حَمَلتَهُ عَلَىالّذِينَ
مِن قَبلِنَا رَبَنآ وَلاَ تَحمِلنَآ مَلاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعفُ عَنّا واغفِر لَنَا وَارحَمنَآ أنتَ مَولَنَا فانصُرنَا
( عَلَىالقَومِ الكَفِرِينَ (البقرة: 286
“ Ya Tuhan kami, janganlah engkau hukum kami jika kami lupa atau kami
tersalah, Ya Tuhan kami janganlah engkau bebankan kepada kami beban
yang berat sebagaimana engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum
kami. Ya Tuhan kami, janganlah engkau pikulkan kepada kami apa yang kami
tak sanggup memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah
kami. Engkau penolong kami, maka yolonglah kami terhadap kaum yang
kafir”. ( Al-Baqarah: 286).
8.Ya Tuhan kami, kami telah mendhalimi diri kami dan jika bukan karena maghfirah-Mu (keampunan) dan rahmat-Mu maka kami akan menjadi orang yang merugi (QS. Al-A’raf : 23 ).

9.Ya Tuhan kami, janganlah jadikan kami termasuk orang-orang yang dzalim (QS. AlA’raf : 47)
11.4 Kepercayaan
11.4.1 Pengertian kepercayaan
Kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap suatu premisi benar. jika kita yakin dalam satu hal maka kepercayaan akan muncul, keyakinan dan kepercayaan sangan berdampingan dalam hidup. contoh : pada saat kesulitan menghampiri maka sangat di perlukan sikap keyakinan dan kepercayaan agar kesulitan yang di alami dapat di lewatkan.
kenyakinan dan kepercayaan sangat fital dalm hidup. jadi tidak ada salahnya kita gunakan keyakinan kita dengan penuh percaya, mudah-mudahan bisa membantu dalm hidup.

11.4.2 Tiga teori kebenaran
1. TEORI KEBENARAN KORESPONDENSI
Teori kebenaran korespondensi adalah teori yang berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau objek yang dituju pernyataan tersebut. Kebenaran atau suatu keadaan dikatakan benar jika ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pendapat dengan fakta. Suatu proposisi adalah benar apabila terdapat suatu fakta yang sesuai dan menyatakan apa adanya. Teori ini sering diasosiasikan dengan teori-teori empiris pengetahuan.
Gejala-gejala alamiah, menurut kaum empiris, adalah bersifat kongkret dan dapat dinyatakan lewat panca indera manusia. Gejala itu bila ditelaah mempunyai beberapa karakteristik tertentu. Logam bila dipanaskan akan memuai. Air akan mengalir ke tempat yang rendah. Pengetahuan inderawi bersifat parsial. Hal ini disebabkan adanya perbedaan antara indera yang satu dengan yang lain dan berbedanya objek yang dapat ditangkap indera. Perbedaan sensivitas tiap indera dan organ-organ tertentu menyebabkan kelemahan ilmu empiris.
2. TEORI KEBENARAN KOHERENSI ATAU KONSISTENSI
Teori kebenaran koherensi adalah teori kebenaran yang didasarkan kepada kriteria koheren atau konsistensi. Suatu pernyataan disebut benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari pernyataan-pernyataan yang berhubungan secara logis. Pernyataan-pernyataan ini mengikuti atau membawa kepada pernyataan yang lain. Seperti sebuah percepatan terdiri dari konsep-konsep yang saling berhubungan dari massa, gaya dan kecepatan dalam fisika.
Kebenaran tidak hanya terbentuk oleh hubungan antara fakta atau realitas saja, tetapi juga hubungan antara pernyataan-pernyataan itu sendiri. Dengan kata lain, suatu pernyataan adalah benar apabila konsisten dengan pernyataan-pernyataan yang terlebih dahulu kita terima dan kita ketahui kebenarannya.
Salah satu dasar teori ini adalah hubungan logis dari suatu proposisi dengan proposisi sebelumnya. Proposisi atau pernyataan adalah apa yang dinyatakan, diungkapkan dan dikemukakan atau menunjuk pada rumusan verbal berupa rangkaian kata-kata yang digunakan untuk mengemukakan apa yang hendak dikemukakan..
3. TEORI KEBENARAN PRAGMATIS
Teori kebenaran pragmatis adalah teori yang berpandangan bahwa arti dari ide dibatasi oleh referensi pada konsekuensi ilmiah, personal atau sosial. Benar tidaknya suatu dalil atau teori tergantung kepada berfaedah tidaknya dalil atau teori tersebut bagi manusia untuk kehidupannya. Kebenaran suatu pernyataan harus bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
11.5 Kepercayaan dan usaha untuk meningkatkan nya
11.5.1 Membedakan 4 kepercayaan
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1. Kepercayaan pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya dapat menang, dirinya mampu mengerjakan apa yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
2. Kepercayaan kepada orang lain, dimana orang percaya terhadap kata hati, perbuatanya sesuai atau terhadap kebenaran orang lain.
3. Kepercayaan kepada pemerintah, karena pada dasarnya negara berorientasi pada Tuhan dan kepentingan rakyat, sudah seharusnya kalau sebagai warga negara mempercayai pemerintah / negara.
4. Kepercayaan kepada Tuhan, merupakan hal yang sangat penting percaya kepada Tuhan. Dikarenakan keberadaan manusia yang tidak dengan sendirinya melainkan diciptakan oleh Tuhannya.
11..2 Usaha manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada tuhannya
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
1. Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
2. Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
3. Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya.
4. Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
5. Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan sebagainya
Sumber:
• http://id.wikipedia.org/wiki/Harapan
• http://galihsyaifurrahman.wordpress.com/2013/01/19/ilmu-budaya-dasar-bab-xi-manusia-dan-harapan/
• http://doaamaliah.blogspot.com/2009/05/contoh-contoh-doa-dalam-al-quran.html
• http://ramiandiakbari.wordpress.com/2012/06/29/3-teori-kebenaran/
• http://dessyhandayanis.blogspot.com/2013/06/05-jelaskan-pengertian.html
• http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar